Teropong
10 May 2017

Tahu kuning merupakan makanan khas Kota Kediri, karena sentra (pusat) pembuatannya banyak dijumpai di Kediri. Tahu kuning memiliki bentuk kotak persegi empat dan agak pipih.
Tahu ini juga memiliki kepadatan yang lebih baik dibandingkan tahu putih, sehingga ketika dipotong tahu tidak mudah hancur. Selain itu, tahu kuning memiliki tekstur kenyal, berpori halus, dan lembut.
Dari segi rasanya, tahu kuning memiliki rasa yang gurih tanpa rasa asam sama sekali. Jika digoreng, bagian luarnya akan berubah menjadi kering dan renyah, sedangkan bagian dalam tetap lembut dan kenyal.
Sejarah :
Pada tahun 1900, terdapat ribuan warga Tiongkok yang bermigrasi ke Indonesia. Sebagian dari mereka kemudian memasuki wilayah Kediri.
Tiga orang dari beberapa imigran tadi merupakan pelopor pembuatan tahu kuning. Mereka adalah Lauw Soe Hoek (lebih dikenal dengan Bah Kacung), Liem Ga Moy, dan Kaou Loung.
Hingga saat ini, keturunan dari mereka tetap melestarikan dan melanjutkan usaha dari para leluhur mereka, kecuali keturunan dari Kaou Loung.
Faktor utama yang mendorong para imigran Tiongkok memilih lokasi pembuatan tahu di Kediri, karena terdapat kesamaan karakteristik air dengan yang terdapat di Tiongkok. Hal tersebut dikarenakan, proses pembuatan tahu ini tidak mudah dan harus menyesuaikan dengan jenis air, yang nantinya akan mempengaruhi pada hasil akhirnya.
Pada tahun 1912, Lauw Soe Hoek (Bah Kacung) mulai mendirikan usaha tahu.[ Sedangkan Liem Ga Moy mengawali usahanya pada tahun 1948, tetapi usahanya baru dikenal oleh masyarakat pada tahun 1950. Saat ini usaha tahu Bah Kacung dilanjutkan oleh cucunya A. Herman Budiono putra dari Yosef Seger Budi Santoso (Lauw Sing Hian) yang meninggal pada bulan Mei 2008.
Kandungan nutrisi :
Untuk setiap 113 gram tahu kuning mengandung 86 kalori.[6] Di samping itu, pada setiap 113 gram juga terdapat beberapa nutrisi yang terkandung di dalamnya, antara lain:· Kalsium : 39.7%
· Mangan : 34.5%
· Besi : 33.8%
· Protein : 18.3%
· Omega-3 : 15%
· Fosfor : 11%
Manfaat :
Manfaat (khasiat) dari tahu kuning tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis tahu lainnya,karena memiliki bahan dasar yang sama, yaitu kedelai. Tahu kuning memiliki unsur protein kedelai yang berfungsi menurunkan risiko penyakit jantung. Karena di dalamnya mengandung fitosterol (minyak tumbuhan) yang baik untuk menurunkan kadarkolesterol dan mencegah penyumbatan jantung. Selain itu, di dalamnya juga mengandung isoflavon yang dapat mencegah penyakit kanker, seperti kanker payudara dan dankanker prostat.
Tahu kuning hasil fermentasi juga dapat meingkatkan pembentukan vitamin K yang baik untuk mencegah pendarahan berlebih pada saat terjadi luka. Tahu kuning yang memiliki bahan utama dari kacang kedelai, dapat meningkatkan produksi hormon insulin, yaitu hormon yang dapat menurunkan kadar gula darah untuk para penderita diabetes.( Wikipedia bahasa Indonesia-ink)
03 May 2017

Dari penelusuran sejarah yang dilakukan merdeka.com, hampir semua pendapat menyatakan hal tentang 'wingitnya' Kota Kediri dibandingkan kota lain di Indonesia bagi penguasa nusantara.
Salah satunya adalah akibat kutukan Kartikea Singha suami Ratu Shima yang juga penguasa Kerajaan Kalingga (pra Mataram Hindu abad ke-6) di Keling Kepung Kabupaten Kediri.
"Kutukannya cukup jelas, siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh," jelas Kiai Ngabehi Agus Sunyoto, budayawan penulis Atlas Walisongo saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (17/5).
Dijelaskan pria yang akrab disapa Mas Agus itu, pada masa pemerintahan Kartikea Singha, sebagai kepala negara dia menyusun kitab tentang hukum pidana pertama di nusantara yang diberi nama Kalingga Darmasastra yang terdiri dari 119 pasal.
"Ini sangat tergantung kepada keyakinan sebenarnya untuk masuk wilayah Daha (Kota Kediri), namun sebagian besar tidak berani masuk wilayah Kota Kediri," tambahnya.
Ditanya lokasi Kerajaan Kalingga yang sebenarnya, sebab ada yang menyebut Kalingga berada di wilayah Jepara Jawa Tengah, Agus menjelaskan bahwa Ratu Shima memang berasal dari Jepara atau yang dikenal dengan nama Kalingga Utara. Sedangkan suaminya Kartikea Singha berasal dari Keling Kepung Kediri atau yang dikenal dengan Kalingga Selatan.
Dalam sejarah nusantara di daerah Keling Kepung ini pernah kembali berjaya pada periode akhir Majapahit, tatkala kerajaan itu mengalami disintegrasi, rupanya penguasa Kediri bangkit kembali dan pada tahun 1474 berhasil menumbangkan hegemoni majapahit.
Jawa dalam keadaan pecah belah itu kekuasaannya sampai tahun 1527, bergeser kembali ke Kediri (Daha) dengan pusat kekuasaan di Keling (Kepung-Kediri) di bawah Dinasti Girindrawardhana. Dalam Prasasti Jiu disebutkan bahwa pada tahun 1486 M, nama kerajaannya: Wilwatikta Daha Jenggala Kadiri.
Dan kerajaan ini pun berakhir akibat perluasan Islam, oleh intervensi Giri yang menganggap dinasti yang berkuasa bukanlah kelanjutan dinasti yang memerintah majapahit terdahulu.
Catatan merdeka.com, disaat Indonesia merdeka dari penjajahan pada tahun 1945 selain Soekarno dan Gus Dur yang berani masuk wilayah Kota Kediri, lainnya rata-rata hanya diwakilkan kepada wakil presidennya.
Informasi intelejen TNI maupun Polri juga memberikan keterangan yang sama kepada merdeka.com yakni rata-rata Presiden RI tidak berani masuk wilayah Kota Kediri.
"Kalaupun berani mereka masuk wilayah pinggiran Kediri tetapi tidak berani masuk jantung pemerintahan. Rata-rata selalu was-was mereka," kata sumber merdeka.com dari intel TNI dan Polri.
Ki Tuwu salah seorang pengamat sejarah Kota Kediri yang sekaligus seorang paranormal, menyatakan bahwa Kediri ini adalah kota wingit dan semua pihak mengakuinya.
"Sabdo nya Kartikea Singha itu masih berlaku di Kediri. Begitu pun jika ada pejabat di Kota Kediri yang berani membawa harta dari Kota Kediri dengan cara yang tidak halal maka dia akan keluar dari Kota Kediri dengan tidak punya apa-apa," ungkapnya.(merdeka-ink)
23 April 2015

Radio ANDIKA - Kediri - Jatim - Kapan buku itu ditemukan, merupakan pertanyaan yang menarik untuk diuraikan. Buku ditemukan ternyata berhubungan dengan penulisan Al-Kitab, pada jaman dahulu sekitar abad awal-awal masehi, dimana manusia sadar akan pentingnya tulisan untuk merekam kejadian ataupun pencatatan surat-surat di dalam kitab suci kaum Nasrani.
Kesadaran dokumentasi, sangat diperlukan untuk melestarikan naskah-naskah Injil mula-mula. Naskah-naskah mula-mula itu ditulis pada lembaran kertas kuno mula-mula yang disebut Papirus dalam bahasa Yunani. Kertas kuno Papirus ini berbentuk lembaran berserat kasar terbuat dari tanaman air daun alang-alang. Naskah-naskah tersebut berbentuk gulungan-gulungan untuk memudahkan proses penyimpanan atau pengarsipan. Seiring perjalanan waktu, gulungan-gulungan ini ternyata merepotkan dan tidak efektif dalam menyimpan sejumlah tulisan. Akhirnya muncul ide untuk menyatukan lembaran-lembaran itu dengan cara disatukan atau di jilid salah satu sisinya. Ide ini juga mengefektifkan area kertas yang pada saat sistem gulung hanya satu sisi, kemudian dibuat dua sisi setiap lembarnya.
Dengan teknik ini otomatis jumlah huruf akan lebih banyak ditulis dalam satu lembar Papirus. Dan inilah buku pertama muncul, dan teknik ini juga menyadarkan pentingnya memberikan penomoran halaman untuk mempermudah pencarian halaman. Buku ini disebut Codex oleh seorang pujangga Roma bernama Marcus Valerius Martialis pada tahun 84-86 M.
Kesadaran dokumentasi, sangat diperlukan untuk melestarikan naskah-naskah Injil mula-mula. Naskah-naskah mula-mula itu ditulis pada lembaran kertas kuno mula-mula yang disebut Papirus dalam bahasa Yunani. Kertas kuno Papirus ini berbentuk lembaran berserat kasar terbuat dari tanaman air daun alang-alang. Naskah-naskah tersebut berbentuk gulungan-gulungan untuk memudahkan proses penyimpanan atau pengarsipan. Seiring perjalanan waktu, gulungan-gulungan ini ternyata merepotkan dan tidak efektif dalam menyimpan sejumlah tulisan. Akhirnya muncul ide untuk menyatukan lembaran-lembaran itu dengan cara disatukan atau di jilid salah satu sisinya. Ide ini juga mengefektifkan area kertas yang pada saat sistem gulung hanya satu sisi, kemudian dibuat dua sisi setiap lembarnya.
Dengan teknik ini otomatis jumlah huruf akan lebih banyak ditulis dalam satu lembar Papirus. Dan inilah buku pertama muncul, dan teknik ini juga menyadarkan pentingnya memberikan penomoran halaman untuk mempermudah pencarian halaman. Buku ini disebut Codex oleh seorang pujangga Roma bernama Marcus Valerius Martialis pada tahun 84-86 M.
02 March 2015

Radio – ANDIKA – Kediri – Jatim - 29 Maret di Indonesia merupakan dirayakannya peringatan hari filateli. Filateli ini merupakan aktivitas atau hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya seperti Sampul Hari Pertama. Pengumpulan benda-benda pos itu kebanyakan mengutamakan edisi lama, meski edisi baru juga ikut dikumpulkan. Semakin tua usia benda pos tersebut, maka harganya semakin tinggi. Di Indonesia, kegiatan Filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia. Di setiap kantor pos besar terdapat loket atau ruang filateli.
Filatelis adalah Pengumpul Benda Filateli. Kata ini sebenarnya salah kaprah, karena yang disebut Filatelis adalah seorang spesialis, yang sangat mendalami satu bidang di dunia filateli saja. Misalnya hanya mendalami koleksi filateli bertema Palang Merah saja yang terbit di Indonesia saja. Jadi sebenarnya para pengumpul prangko cukup menyebut dirinya sebagai Stamps Collector atau Pengumpul Prangko. Tapi karena terlalu panjang sering menyingkat dan menyebut dirinya Filatelis. (Anto)
10 February 2015

Radio ANDIKA - Kediri - Jatim - Imlek selalu identik dengan warna merah dan kuning atau emas yang menghiasi rumah. Warna bukan satu-satunya sesuatu yang unik dari hari raya ini, makanan-makanan tertentu juga menjadi ciri khas dari perayaan. Hal yang melebihi keduanya adalah ikatan dalam sebuah keluarga dan ikatan antarkeluarga. Keduanya dapat kembali terjalin dalam hari raya imlek. Seluruh keluarga berkumpul di rumah saudara tertua, saling berbagi cerita, berbagi kebahagiaan di dalamnya.
Sebagian besar masyarakat China meyakini bahwa hari Perayaan Tahun Baru tersebut bersamaan dengan pergantian Simbol Tahun/ Shio, dari Shio Kelinci ganti jadi Shio Naga. Saat Tahun Baru tiba, otomatis periode Astrologi Shio akan berganti corak dan warna yg memengaruhi kehidupan tiap orang. Namun, penjabaran yg sdh terlanjur menyebar ini ternyata ‘Salah Kaprah’, krn menurut Astrologi China Purba, pergantian Simbol Shio hrs dihitung berdasarkan konsep berakhirnya musim Dingin ke musim Semi, atau periode Li Chun. Konsep ini lbh dpt dipertanggung jawabkan, sebab Siklus Matahari terhadap Bumi tdk menggunakan Konsep Rembulan. (Anto)
Sebagian besar masyarakat China meyakini bahwa hari Perayaan Tahun Baru tersebut bersamaan dengan pergantian Simbol Tahun/ Shio, dari Shio Kelinci ganti jadi Shio Naga. Saat Tahun Baru tiba, otomatis periode Astrologi Shio akan berganti corak dan warna yg memengaruhi kehidupan tiap orang. Namun, penjabaran yg sdh terlanjur menyebar ini ternyata ‘Salah Kaprah’, krn menurut Astrologi China Purba, pergantian Simbol Shio hrs dihitung berdasarkan konsep berakhirnya musim Dingin ke musim Semi, atau periode Li Chun. Konsep ini lbh dpt dipertanggung jawabkan, sebab Siklus Matahari terhadap Bumi tdk menggunakan Konsep Rembulan. (Anto)
15 January 2015

Nah di kalangan remaja sekarang itu sudah pasti sangat familiar bukan hanya karena kecanggihanya saja yang di cari namun ada juga karena ingin mengikuti trend kalau gk ada blackberry gk keren dan gk gaul padahal kalau blackberry sudah dibeli yang dipakai toh hanya buat smsan, teleponan ,dan BBman saja padahal banyak kegunaan yang bisa kita ambil dari Blackberry bisa berjualan barang-barang dari BBM sehingga orang-orang akan melihat barang-barang yang kita jual dan juga di blackberry tersendiri memiliki Fitur PUSH Mail sehingga sangat berguna bagi yang suka menerima email atau mengirim karena kemudahannya dan cepat dalam mengirim suatu text atau file. Di kalangan remaja sekarang pun tidak terlalu peduli terhadap hebatnya fitur canggih gadget yang dia miliki yang hanya dia pikirkan hanya karena untuk mengikuti gaya dan trend gadget masa kini. sangat Rugi bukan bahwa gadget yang canggih contohnya IPhone yang banyak memiliki banyak fasilitas yang memudahkan kita dalam berkomunikasi. intinya gunakanlah gadget itu semaksimal mungkin dan bermanfaat buat kita jangan suka habisin uang ortu untuk membeli pulsa terus-menerus kalau uang sendiri gpp kalau sudah bisa menghasilkan uang yang penting jangan sampai ada penyesalan dan jangan jadi seorang yang konsumtif. (Anto)
15 November 2014

Radio ANDIKA – Kediri – Jatim - Menggunakan kontak lensa atau biasa disebut dengan kontak lensa mata menjadi tren di kalangan remaja saat ini. Tujuannya sebagai ajang gaya-gayaan sebagian anak muda, agar terlihat gaul dan keren. Namun, banyak efek negatif yang tidak disadari oleh pengguna kontak lensa mata.
Lensa kontak, disebut sebagai "kontak lens", adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata. Lensa kontak, biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional, atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tidak nampak saat dipakai. Warnanyapun macam macam, tetapi paling banyak diwarnai biru, kadang-kadang secara sengaja dibuat warna lain, untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
Diperkirakan, ada 125 juta orang di dunia yang menggunakan lensa kontak. banyak orang yang menggunakan lensa kontak saat ini, karena begitu sangat mudah dipakai. Namun, tetap harus berhati-hati menggunakan lensa kontak karena dapat merusak mata. Ketika kita gagal memakai, merawat, dan membersihkan lensa kontak kita, mata kita menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Ada beberapa aturan saat akan menggunakan lensa kontak yakni. Pastikan tangan Anda bersih, Cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak Anda atau mata Anda, potong kuku Anda sehingga Anda tidak berisiko merobek atau menggores lensa Anda. Jangan menggunakan air keran atau air liur untuk mencuci lensa Anda. Jangan terlalu lama memakai lensa kontak, karena Lensa kontak menghambat oksigen untuk mata Anda. Jika Anda memakainya semalaman atau lebih lama dari yang diresepkan oleh dokter mata, anda meningkatkan risiko ulkus kornea yang dapat menyebabkan kebutaan.
Ketakutan akan resiko ini membuat sejumlah remaja tidak tertarik memakai lensa kontak mata. Seperti Muafiyah warga Bandar Kediri. Meski beberapa temannya memakai lensa kontak mata, tetapi dirinya tidak pernah tertarik untuk ikut ikutan. Sebab menurutnya ribet, pemakaian lensa kontak harus dengan resep dokter.
Banyak pantangan yang harus ditaati oleh pengguna kontak lensa salah satunya jangan menggunakan lensa kontak jika itu melewati tanggal kedaluarsa. Tidak diperbolehkan mentransfer lensa kontak ke dalam wadah yang lebih kecil, untuk perjalanan atau dibawa dalam tas Anda. Hal Itu, dapat meningkatkan risiko kontaminasi. Kemudian harus selalu membawa obat tetes mata, ini perlu ketika mata terlalu kering karena lensa kontak menutupi permukaan mata dan membatasi oksigen.
Abraham, mahasiswa asal NTB yang kuliah di Kediri mengaku sudah lama menjadi pengguna kontak lensa mata. Iapun mengakui resiko memakai kontak lensa mata. Dirinya sering memakai lensa kontak, hingga mengalami mata kering, dan iritasi. Tetapi resiko ini tetap dia hadapi karena sebagai pemain band, dia harus menjaga penampilan.
Berbagai pendapat mengatakan, jika memakai lensa kontak, sangat membahayakan untuk kesehatan mata. Namun, itu tergantung pemakaian dan perawatan. Dr Basuki Rohmad, dokter spesialis mata di Kota Kediri mengatakan, pemakaian lensa kontak ada negatif dan positifnya. Jika pemakaian lensa kontak tidak mematuhi aturan, dimungkinkan akan terjadi iritasi pada mata. Jika pemakaian lensa kontak mentaati aturan yang ada, tetap tidak akan membahayakan mata.
Dr Basuki menambahkan, bahan lensa kontak saat ini, sudah semakin bagus. Tidak seperti lensa kontak pada jaman dahulu. Pemakaian kacamata di atas minus 2 disarankan untuk menggunakan lensa kontak, agar tidak merasa pusing. Semua, tergantung pemakaiannya, apakah untuk kesehatan, ataukah hanya untuk mengikuti tren.(Anto Kristian)
Lensa kontak, disebut sebagai "kontak lens", adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata. Lensa kontak, biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional, atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tidak nampak saat dipakai. Warnanyapun macam macam, tetapi paling banyak diwarnai biru, kadang-kadang secara sengaja dibuat warna lain, untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
Diperkirakan, ada 125 juta orang di dunia yang menggunakan lensa kontak. banyak orang yang menggunakan lensa kontak saat ini, karena begitu sangat mudah dipakai. Namun, tetap harus berhati-hati menggunakan lensa kontak karena dapat merusak mata. Ketika kita gagal memakai, merawat, dan membersihkan lensa kontak kita, mata kita menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Ada beberapa aturan saat akan menggunakan lensa kontak yakni. Pastikan tangan Anda bersih, Cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak Anda atau mata Anda, potong kuku Anda sehingga Anda tidak berisiko merobek atau menggores lensa Anda. Jangan menggunakan air keran atau air liur untuk mencuci lensa Anda. Jangan terlalu lama memakai lensa kontak, karena Lensa kontak menghambat oksigen untuk mata Anda. Jika Anda memakainya semalaman atau lebih lama dari yang diresepkan oleh dokter mata, anda meningkatkan risiko ulkus kornea yang dapat menyebabkan kebutaan.
Ketakutan akan resiko ini membuat sejumlah remaja tidak tertarik memakai lensa kontak mata. Seperti Muafiyah warga Bandar Kediri. Meski beberapa temannya memakai lensa kontak mata, tetapi dirinya tidak pernah tertarik untuk ikut ikutan. Sebab menurutnya ribet, pemakaian lensa kontak harus dengan resep dokter.
Banyak pantangan yang harus ditaati oleh pengguna kontak lensa salah satunya jangan menggunakan lensa kontak jika itu melewati tanggal kedaluarsa. Tidak diperbolehkan mentransfer lensa kontak ke dalam wadah yang lebih kecil, untuk perjalanan atau dibawa dalam tas Anda. Hal Itu, dapat meningkatkan risiko kontaminasi. Kemudian harus selalu membawa obat tetes mata, ini perlu ketika mata terlalu kering karena lensa kontak menutupi permukaan mata dan membatasi oksigen.
Abraham, mahasiswa asal NTB yang kuliah di Kediri mengaku sudah lama menjadi pengguna kontak lensa mata. Iapun mengakui resiko memakai kontak lensa mata. Dirinya sering memakai lensa kontak, hingga mengalami mata kering, dan iritasi. Tetapi resiko ini tetap dia hadapi karena sebagai pemain band, dia harus menjaga penampilan.
Berbagai pendapat mengatakan, jika memakai lensa kontak, sangat membahayakan untuk kesehatan mata. Namun, itu tergantung pemakaian dan perawatan. Dr Basuki Rohmad, dokter spesialis mata di Kota Kediri mengatakan, pemakaian lensa kontak ada negatif dan positifnya. Jika pemakaian lensa kontak tidak mematuhi aturan, dimungkinkan akan terjadi iritasi pada mata. Jika pemakaian lensa kontak mentaati aturan yang ada, tetap tidak akan membahayakan mata.
Dr Basuki menambahkan, bahan lensa kontak saat ini, sudah semakin bagus. Tidak seperti lensa kontak pada jaman dahulu. Pemakaian kacamata di atas minus 2 disarankan untuk menggunakan lensa kontak, agar tidak merasa pusing. Semua, tergantung pemakaiannya, apakah untuk kesehatan, ataukah hanya untuk mengikuti tren.(Anto Kristian)
28 October 2014

Radio ANDIKA - Kediri - Jatim - Setiap daerah di tanah air, mempunyai batik khas yang menunjukan jati diri dan ciri tersendiri dengan sejumlah motif. Termasuk Kota Kediri, yang mempunyai batik khas diberi nama batik garuda muka, Munculnya batik khas Kediri ini, membuat pengrajin banyak mendapatkan pesanan dari konsumen dari berbagai daerah di indonesia.
Batik garuda muka, memang baru saja ditetapkan oleh Pemerintah Kota Kediri, sebagai batik khas. Penetapan ini, mampu membangkitkan produksivitas dari pengrajin batik di Perum Permata Hijau Kelurahan Ngronggo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Konsumenpun banyak yang memesan batik khas dari Kota Kediri ini, bermotif garuda muka, tahu kuning, serta getuk pisang yang juga merupakan kuliner Khas Kota Kediri.
Suminar, warga Perum Permata Hijau Kelurahan Ngronggo Kecamatan Pesantren Kota Kediri menuturkan, dirinya merintis kerajinan batik khas kediri, sejak tahun 1994 silam, dan hingga sekarang telah memiliki karyawan sebanyak 30 orang.
“awalnya memang mencoba tetapi karena semakin banyak yang menyukai akhirnya terus kami kembangkan, “kata Suminar.
Menurut Suminar Ide membuat batik ini berawal, dari ketertarikannya melihat batik dari kota–kota lain di Jawa Tengah. Sehingga, dirinya berminat untuk menciptakan batik khas kediri. Sedangkan pemilihan motif garuda muka karena Kediri dulunya merupakan bekas kerajaan dimana terdapat simbol-simbol garuda muka, yang sudah dipakai ketika jaman kerajaan kediri. Sehingga sangat tepat saat ini garuda muka dijadikan motif khas batik kota kediri.
Batik khas Kediri buatan Suminar ini banyak diminati konsumen, karena motifnya bagus dan bahan yang digunakan nyaman dipakai dan tidak panas. Konsumen yang memesanpun dari berbagai daerah di tanah air seperti jakarta, dan kota-kota di Jawa Timur. Untuk harga, pengrajin mematok harga dari Rp 90 ribu hingga 6 ratus ribu rupiah. Tergantung bahan dan motif yang diinginkan.
Sementara itu, Andi Yunadi salah satu pembeli batik khas Kota Kediri mengaku bangga memakai batik khas dari Kota Kediri. Menurutnya ada rasa yang beda ketika memakai batik dengan corak umum yang diperjual belikan di toko dengan memakai batik lokal khas Kota Kediri.
“bukan hanya persoalan membanggakan produk Kota Kediri tetapi nilai lokal yang kental membuat saya merasa nyaman dan percaya diri,”katanya.
Kota Kediri memang berpotensi sebagai kota wisata. Baju batik khas Kota Kediri, diharapkan akan semakin mengundang wisatawan dari luar kota, hingga manca negara. Sehingga, usaha tersebut harus dikembangkan sebagai penunjang wisata di Kota Kediri.
Batik, adalah ciri khas kebudayaan suatu daerah. Sehingga, batik selalu digemari terutama dari masyarakat setempat. Batik pun kini pemakaiannya fleksibel, dapat dipakai dalam acara resmi maupun santai.(anto kristian)
Batik garuda muka, memang baru saja ditetapkan oleh Pemerintah Kota Kediri, sebagai batik khas. Penetapan ini, mampu membangkitkan produksivitas dari pengrajin batik di Perum Permata Hijau Kelurahan Ngronggo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Konsumenpun banyak yang memesan batik khas dari Kota Kediri ini, bermotif garuda muka, tahu kuning, serta getuk pisang yang juga merupakan kuliner Khas Kota Kediri.
Suminar, warga Perum Permata Hijau Kelurahan Ngronggo Kecamatan Pesantren Kota Kediri menuturkan, dirinya merintis kerajinan batik khas kediri, sejak tahun 1994 silam, dan hingga sekarang telah memiliki karyawan sebanyak 30 orang.
“awalnya memang mencoba tetapi karena semakin banyak yang menyukai akhirnya terus kami kembangkan, “kata Suminar.
Menurut Suminar Ide membuat batik ini berawal, dari ketertarikannya melihat batik dari kota–kota lain di Jawa Tengah. Sehingga, dirinya berminat untuk menciptakan batik khas kediri. Sedangkan pemilihan motif garuda muka karena Kediri dulunya merupakan bekas kerajaan dimana terdapat simbol-simbol garuda muka, yang sudah dipakai ketika jaman kerajaan kediri. Sehingga sangat tepat saat ini garuda muka dijadikan motif khas batik kota kediri.
Batik khas Kediri buatan Suminar ini banyak diminati konsumen, karena motifnya bagus dan bahan yang digunakan nyaman dipakai dan tidak panas. Konsumen yang memesanpun dari berbagai daerah di tanah air seperti jakarta, dan kota-kota di Jawa Timur. Untuk harga, pengrajin mematok harga dari Rp 90 ribu hingga 6 ratus ribu rupiah. Tergantung bahan dan motif yang diinginkan.
Sementara itu, Andi Yunadi salah satu pembeli batik khas Kota Kediri mengaku bangga memakai batik khas dari Kota Kediri. Menurutnya ada rasa yang beda ketika memakai batik dengan corak umum yang diperjual belikan di toko dengan memakai batik lokal khas Kota Kediri.
“bukan hanya persoalan membanggakan produk Kota Kediri tetapi nilai lokal yang kental membuat saya merasa nyaman dan percaya diri,”katanya.
Kota Kediri memang berpotensi sebagai kota wisata. Baju batik khas Kota Kediri, diharapkan akan semakin mengundang wisatawan dari luar kota, hingga manca negara. Sehingga, usaha tersebut harus dikembangkan sebagai penunjang wisata di Kota Kediri.
Batik, adalah ciri khas kebudayaan suatu daerah. Sehingga, batik selalu digemari terutama dari masyarakat setempat. Batik pun kini pemakaiannya fleksibel, dapat dipakai dalam acara resmi maupun santai.(anto kristian)
03 October 2014

Radio ANDIKA – Kediri – Jatim - Perbedaan penentuan hari raya baik hari raya qurban maupun hari raya Idul Fitri sudah lumrah terjadi di masyarakat kita. Termasuk pada penentuan hari raya Qurban pada 2014 ini atau pada 1435 Hijriah. Pemerintah sudah resmi mengumumkan hari raya Qurban jatuh pada Ahad 5 Oktober. Tetapi sejumlah ormas Islam meyakini hari raya Qurban pada 2014 ini jatuh pada Saptu 04 Oktober. Salah satunya Muhamadiyah. Muhamadiyah mulai dari tingkat pusat hingga daerah kompak melaksanakan pada Saptu sehingga pada hari Jumatnya sudah melaksanakan puasa Arofah. Ini sewaktu dengan pelaksanaan wuquf di padang arofah di Arab Saudi yang dilakukan seluruh jamaah haji dari seluruh penjuru negeri.
Pelaksanaan wuquf para jamaah haji di Arofah yang dilaksanakan pada hari Jumat disesuaikan dengan penentuan awal bulan Zulhijah oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun itu tidak ada korelasinya dengan penentuan awal bulan Zulhijah di Indonesia yang berbeda satu hari dengan Arab Saudi. Pemerintah tetap menetapkan Sholat Idul Adha pada Ahad sehingga untuk puasa Arofahnya dilaksanakan pada Saptu meski ibadah Wuquf jamaah haji sudah dilaksanakan pada Jumat. Menurut Haji Bundiyar salah satu ulama di Kediri Raya, penentuan hari raya idul adha di Indonesia tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan ibadah Wuquf di Padang Arofah. Sebab penentuan hari raya di Indonesia berdasar metode rukyatul hilal dan hisab. Tidak harus sama dengan penentuan hari raya di Arab Saudi.
Hal senada juga disampaikan Umi Retno dari PD Salimah Kota Kediri. Menurutnya Ibadah Wuquf di Padang Arofah memang dilaksanakan sehari sebelum hari raya idul Adha. Sehingga seluruh umat harus mengikutinya karena ibadah ini dilaksanakan oleh seluruh jamaah haji. Tetapi karena perbedaan waktu dan geaografis harus dipahami dan dihormati perbedaan penentuan hari raya idul Adha. Meski begitu khusus untuk puasa Arofah menurut Umi Retno puasa Arofah harus di tanggal 9 Zulhijah tepat dengan pelaksanaan ibadah Wuquf para jamaah haji di Makah Arab Saudi.
Fenomena perbedaan penentuan hari raya Qurban cukup menarik khususnya di Kediri. Sebab mayoritas yang melaksanakan Hari Raya Qurban pada Sabtu adalah Muhamadiyah. Sementara itu Nahdlatul Ulama mayoritas mengikuti pemerintah. Namun kalangan NU di Kediri tidak sepenuhnya kompak. Kalau kebanyakan pondok pesantren salaf yang notabene dari kalangan NU mengikuti pemerintah tetapi beda dengan Pon Pes Al-Falah Ploso Mojo. Pon Pes yang terkenal dengan ulama kharismatik KH Hamim Jazuli atau yang lebih dikenal dengan Gus Miek ini mengikuti ketentuan di Arab Saudi yakni puasa Sunah Arofah pada jumat dan Sholat Idul Adha pada Sabtu.
Sementara itu dengan perbedaan ini Kantor Kementrian Agama Kota Kediri berharap masyarakat tidak mempermasalahkan. Perbedaan ini tidak prinsipil dan hanya karena ketidaksamaan cara penentuan awal bulan. Menurut Muamal, Kasi Bimbingan Masyarakat Kantor Kementrian Agama Kota Kediri, sepertihalnya penentuan hari raya Idul Fitri yang kerap berbeda, tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting masing masing dari kita punya keyakinan dan toleransi serta kerukunan antar umat tetap terjaga.(Hdi)
Pelaksanaan wuquf para jamaah haji di Arofah yang dilaksanakan pada hari Jumat disesuaikan dengan penentuan awal bulan Zulhijah oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun itu tidak ada korelasinya dengan penentuan awal bulan Zulhijah di Indonesia yang berbeda satu hari dengan Arab Saudi. Pemerintah tetap menetapkan Sholat Idul Adha pada Ahad sehingga untuk puasa Arofahnya dilaksanakan pada Saptu meski ibadah Wuquf jamaah haji sudah dilaksanakan pada Jumat. Menurut Haji Bundiyar salah satu ulama di Kediri Raya, penentuan hari raya idul adha di Indonesia tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan ibadah Wuquf di Padang Arofah. Sebab penentuan hari raya di Indonesia berdasar metode rukyatul hilal dan hisab. Tidak harus sama dengan penentuan hari raya di Arab Saudi.
Hal senada juga disampaikan Umi Retno dari PD Salimah Kota Kediri. Menurutnya Ibadah Wuquf di Padang Arofah memang dilaksanakan sehari sebelum hari raya idul Adha. Sehingga seluruh umat harus mengikutinya karena ibadah ini dilaksanakan oleh seluruh jamaah haji. Tetapi karena perbedaan waktu dan geaografis harus dipahami dan dihormati perbedaan penentuan hari raya idul Adha. Meski begitu khusus untuk puasa Arofah menurut Umi Retno puasa Arofah harus di tanggal 9 Zulhijah tepat dengan pelaksanaan ibadah Wuquf para jamaah haji di Makah Arab Saudi.
Fenomena perbedaan penentuan hari raya Qurban cukup menarik khususnya di Kediri. Sebab mayoritas yang melaksanakan Hari Raya Qurban pada Sabtu adalah Muhamadiyah. Sementara itu Nahdlatul Ulama mayoritas mengikuti pemerintah. Namun kalangan NU di Kediri tidak sepenuhnya kompak. Kalau kebanyakan pondok pesantren salaf yang notabene dari kalangan NU mengikuti pemerintah tetapi beda dengan Pon Pes Al-Falah Ploso Mojo. Pon Pes yang terkenal dengan ulama kharismatik KH Hamim Jazuli atau yang lebih dikenal dengan Gus Miek ini mengikuti ketentuan di Arab Saudi yakni puasa Sunah Arofah pada jumat dan Sholat Idul Adha pada Sabtu.
Sementara itu dengan perbedaan ini Kantor Kementrian Agama Kota Kediri berharap masyarakat tidak mempermasalahkan. Perbedaan ini tidak prinsipil dan hanya karena ketidaksamaan cara penentuan awal bulan. Menurut Muamal, Kasi Bimbingan Masyarakat Kantor Kementrian Agama Kota Kediri, sepertihalnya penentuan hari raya Idul Fitri yang kerap berbeda, tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting masing masing dari kita punya keyakinan dan toleransi serta kerukunan antar umat tetap terjaga.(Hdi)
27 September 2014

Radio ANDIKA- Kediri- Jatim - Meski hanya pasir laut bila berada di tangan orang yang kreatif dan serius, bisa menghasilkan barang yang punya nilai seni dan mendatangkan uang. Itulah yang ditekuni Ali Rahmanto seniman pasir warga desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Pasir laut di tangan Ali Rahmanto bisa dibuat berbagai karya seni. Dengan sentuhan kreatifitas yang dimiliki, bisa tercipta produk kerajinan yang punya nilai jual dan kemudian mendatangkan uang. Bagi Ali panggilan akrab Ali Rahmanto seniman pasir warga desa Menang Kecamatan Pagu, seni pasir sudah ditekuninya sejak 1995 saat masih kuliah di Malang.
Berbagai karya seni dihasilkan, mulai sovenir, hiasan dinding, kap lampu yang semua dibalut dengan pasir laut. Menurutnya profesi yang ditekuni saat ini, awal masalah yang dihadapi saat kuliah. Sarjana Politeknik Mesin ini, tidak bekerja sesuai bidangnya, tapi justru menekuni kreatifitas seni.
Saat kuliah di Malang, Ali bersama teman seniman lainnya, sempat membentuk kelompok seniman manual, bahkan memiliki bengkel seni dan kios untuk memasarkan hasil karyanya. Kenapa tertarik dengan media pasir, karena menurutnya pasir lebih fleksibel untuk dipadukan dengan bahan lain.
Setelah lulus kuliah, Ali Rahmanto pulang ke kampungnya dan meneruskan berkarya. Saat itu ia harus mengawali dari nol, untuk mengenalkan hasil kreatifitasnya. Dengan membuat berbagai sovenir, pigura, hiasan dinding hingga kartu ucapan yang saat itu masih laku di pasaran.
Selain karya seninya dititipkan di toko sovenir, Ali juga menggelar dagangannya di emperan toko di jalan Dhoho Kediri. Tapi sekarang Ali hanya memasok beberapa toko dan supermarket di Kediri, serta mengikuti berbagai even pameran, seperti yang baru saja di gelar di Senayan Jakarta.
Seiring perkembangan usahanya kini Ali mulai kuwalahan untuk memenuhi pesanan. Terutama saat akan mengikuti undangan Pameran seni, Ali harus menyetok produsi seninya, terutama hiasan dinding dan kap lampu dengan balutan pasir laut. Untuk bahan pasir laut diperoleh langsung di Pantai Prigi Trenggalek, atau di Pantai Sendang Biru Malang. Ia juga memanfaatkan hitamnya pasir besi yang diperoleh dari kawasan Blitar. Kalau sebelumnya Ali cukup mengerjakan sendiri, tapi kini dibantu 3 orang karyawannya.
Hanya dengan ketlatenan dan keseriusan, bisa bergabung di bengkel seni Ali Rahmanto. Termasuk Arif pemuda asal Prmbon Kabupaten Nganjuk, yang sudah 5 bulan bergabung bersama Ali untuk berkarya. Selain punya jiwa seni menggabar, hasilnya bisa untuk kebutuhannya. Demikian juga menurut Prabowo warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, ia tertarik ikut mengembangkan seni pasir, karena masih tergolong langka dan proseknya bagus di pasaran.
Sementara Ali Rahmanto berharap, ke depan usahanya bisa semakin maju dan produksi seninya lebih bervariasi. Tapi saat ini masih terbentur peralatan yang masih minim, dan masih mengandalkan pekerjaan manual.
Meski masih menghabdalkan pekerjaan manual, dengan 3 tenaga kerjanya, per bulan menghasilkan karya antara 150 hingga 200 unit. Hasil karya seni pasir buatan Ali Rahmanto dan kawan-kawanya ini, sudah masuk diberbagai toko seni, swalayan dan supermarket di Kediri. Harganya bervasiatif, untuk hiasan dinding antara Rp 20 sampai Rp 40 ribu rupiah per unit. Sedangkan untuk kap lampu hias, harga per unitnya antara Rp 50 sampai Rp 150 ribu tergantung ukuran dan motifnya.(Diki Pramana)
Pasir laut di tangan Ali Rahmanto bisa dibuat berbagai karya seni. Dengan sentuhan kreatifitas yang dimiliki, bisa tercipta produk kerajinan yang punya nilai jual dan kemudian mendatangkan uang. Bagi Ali panggilan akrab Ali Rahmanto seniman pasir warga desa Menang Kecamatan Pagu, seni pasir sudah ditekuninya sejak 1995 saat masih kuliah di Malang.
Berbagai karya seni dihasilkan, mulai sovenir, hiasan dinding, kap lampu yang semua dibalut dengan pasir laut. Menurutnya profesi yang ditekuni saat ini, awal masalah yang dihadapi saat kuliah. Sarjana Politeknik Mesin ini, tidak bekerja sesuai bidangnya, tapi justru menekuni kreatifitas seni.
Saat kuliah di Malang, Ali bersama teman seniman lainnya, sempat membentuk kelompok seniman manual, bahkan memiliki bengkel seni dan kios untuk memasarkan hasil karyanya. Kenapa tertarik dengan media pasir, karena menurutnya pasir lebih fleksibel untuk dipadukan dengan bahan lain.
Setelah lulus kuliah, Ali Rahmanto pulang ke kampungnya dan meneruskan berkarya. Saat itu ia harus mengawali dari nol, untuk mengenalkan hasil kreatifitasnya. Dengan membuat berbagai sovenir, pigura, hiasan dinding hingga kartu ucapan yang saat itu masih laku di pasaran.
Selain karya seninya dititipkan di toko sovenir, Ali juga menggelar dagangannya di emperan toko di jalan Dhoho Kediri. Tapi sekarang Ali hanya memasok beberapa toko dan supermarket di Kediri, serta mengikuti berbagai even pameran, seperti yang baru saja di gelar di Senayan Jakarta.
Seiring perkembangan usahanya kini Ali mulai kuwalahan untuk memenuhi pesanan. Terutama saat akan mengikuti undangan Pameran seni, Ali harus menyetok produsi seninya, terutama hiasan dinding dan kap lampu dengan balutan pasir laut. Untuk bahan pasir laut diperoleh langsung di Pantai Prigi Trenggalek, atau di Pantai Sendang Biru Malang. Ia juga memanfaatkan hitamnya pasir besi yang diperoleh dari kawasan Blitar. Kalau sebelumnya Ali cukup mengerjakan sendiri, tapi kini dibantu 3 orang karyawannya.
Hanya dengan ketlatenan dan keseriusan, bisa bergabung di bengkel seni Ali Rahmanto. Termasuk Arif pemuda asal Prmbon Kabupaten Nganjuk, yang sudah 5 bulan bergabung bersama Ali untuk berkarya. Selain punya jiwa seni menggabar, hasilnya bisa untuk kebutuhannya. Demikian juga menurut Prabowo warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, ia tertarik ikut mengembangkan seni pasir, karena masih tergolong langka dan proseknya bagus di pasaran.
Sementara Ali Rahmanto berharap, ke depan usahanya bisa semakin maju dan produksi seninya lebih bervariasi. Tapi saat ini masih terbentur peralatan yang masih minim, dan masih mengandalkan pekerjaan manual.
Meski masih menghabdalkan pekerjaan manual, dengan 3 tenaga kerjanya, per bulan menghasilkan karya antara 150 hingga 200 unit. Hasil karya seni pasir buatan Ali Rahmanto dan kawan-kawanya ini, sudah masuk diberbagai toko seni, swalayan dan supermarket di Kediri. Harganya bervasiatif, untuk hiasan dinding antara Rp 20 sampai Rp 40 ribu rupiah per unit. Sedangkan untuk kap lampu hias, harga per unitnya antara Rp 50 sampai Rp 150 ribu tergantung ukuran dan motifnya.(Diki Pramana)