Petugas Gabungan Sidak Pasar, Pastikan Keamanan Pangan Jelang Ramadan
18 March 2023
.png)
Radio ANDIKA - Dinas Kesehatan Kota Kediri bekerjasama dengan Loka POM Kediri serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan sidak di dua pasar yang ada di Kota Kediri. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kandungan bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat makanan, terutama menjelang Bulan Ramadan.
Sidak dilakukan di dua lokasi, yaitu di Pasar Mrican dan Pasar Pahing, Kota Kediri. Sejumlah bahan yang menjadi sampel uji seperti kerupuk, janggelan, hingga ikan asin. Selain itu petugas memeriksa sejumlah Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) apakah masih mengandung pestisida atau tidak.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap 21 sampel, diketahui masih ditemukan sejumlah bahan berbahaya dan pewarna sintetik. Untuk itu, petugas mengimbau para pedagang agar tidak menjual bahan-bahan tersebut.
Terkait temuan ini, RUSDIAH FATATIK Pejabat Pengawal Farmasi dan Pangan Loka POM Kediri saat ditemui ANTO CHRISTIAN Jurnalis Radio ANDIKA mengatakan, untuk formalin ditemukan di sampel ikan asin, cumi dan ikan teri. Sementara untuk boraks ditemukan di sampel janggelan, kerupuk puli, dan mi basah.
Menurut RUSDIAH, ada beberapa ciri bahan berbahaya yang bisa dikenali masyarakat secara kasat mata. Di antaranya makanan yang menggunakan pewarna bukan untuk makanan, biasanya nampak lebih cerah dan berpendar. Untuk makanan berformalin, cirinya adalah tidak dihinggapi lalat dan berwarna putih bersih. Sedangkan untuk boraks, cirinya adalah makanan itu akan lebih kenyal daripada seharusnya.(atc/adr)
Sidak dilakukan di dua lokasi, yaitu di Pasar Mrican dan Pasar Pahing, Kota Kediri. Sejumlah bahan yang menjadi sampel uji seperti kerupuk, janggelan, hingga ikan asin. Selain itu petugas memeriksa sejumlah Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) apakah masih mengandung pestisida atau tidak.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap 21 sampel, diketahui masih ditemukan sejumlah bahan berbahaya dan pewarna sintetik. Untuk itu, petugas mengimbau para pedagang agar tidak menjual bahan-bahan tersebut.
Terkait temuan ini, RUSDIAH FATATIK Pejabat Pengawal Farmasi dan Pangan Loka POM Kediri saat ditemui ANTO CHRISTIAN Jurnalis Radio ANDIKA mengatakan, untuk formalin ditemukan di sampel ikan asin, cumi dan ikan teri. Sementara untuk boraks ditemukan di sampel janggelan, kerupuk puli, dan mi basah.
Menurut RUSDIAH, ada beberapa ciri bahan berbahaya yang bisa dikenali masyarakat secara kasat mata. Di antaranya makanan yang menggunakan pewarna bukan untuk makanan, biasanya nampak lebih cerah dan berpendar. Untuk makanan berformalin, cirinya adalah tidak dihinggapi lalat dan berwarna putih bersih. Sedangkan untuk boraks, cirinya adalah makanan itu akan lebih kenyal daripada seharusnya.(atc/adr)